Kasus cacar monyet atau monkeypox (MPox) meningkat di Jakarta. Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat, total kasus MPox sampai Jumat (3/11/2023) tembus 28 orang. “Update kasus MPox domisili DKI Jakarta per 3 November 2023 pukul 19.00, kasus positif total 28 orang, dan satu agustus 2022 (sembuh),” kata Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ngabila Salama berdasarkan keterangannya, pada Sabtu (4/11/2023).
Ngabila mengatakan, kasus positif aktif di Jakarta mencapai 27 orang, sedangkan positivity rate PCR 29 persen. Semua penderita bergejala ringan, dan semuanya tertular dari kontak seksual. “Semua laki laki usia 25 50 tahun. Sebanyak 24 orang menjalani isolasi di RS,” imbuhnya.
Papasan dengan Lexus LX 570 Sport Berplat TNI, Peter F Gontha Curiga: Kayaknya Istri Pengusaha Kaya Halaman 4 Peringati Hari Ibu, Royal Safari Garden Kenang Perjalanan Waktu Ternyata 7 Kelompok Ini Dianjurkan Tak Minum Air Kelapa, Siapa Saja dan Mengapa?
Prancis Ngamuk 4.000 Warganya Daftar Jadi Tentara Bayaran Israel, Ancam Akan Jebloskan ke Penjara Gaya Gibran Rakabuming di Debat Cawapres: Pakai Sepatu Lokal Aerostreet, Segini Harganya Daftar Caleg DPRD Sultra dari PDIP di Pileg 2024, Ada Nirna Lachmuddin di Dapil Sulawesi Tenggara 1
Dampak Boikot Produk Pro Israel, CEO Starbucks Minta Masyarakat Berhenti Demo Kedai Kopinya Halaman all Dia menambahkan delapan orang mengalami suspek atau terduga bergejala. Kemudian 67 orang yang diperiksa dinyatakan negatif, sedangkan yang dinyatakan Asimtomatis ada sembilan orang.
“Total penerima vaksinasi ada 495 orang,” ucapnya. Ngabila mengatakan, data yang dikumpulkan oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta bersumber dari Rumah sakit dan Puskesmas di Provinsi DKI Jakarta. Data itu dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran kondisi kesehatan di DKI Jakarta secara cepat.
“Mungkin saja dalam proses pengumpulan data masih terdapat data double atau kesalahan dalam pemasukan data. Kami berusaha sebaik mungkin untuk mengeliminasi dan memperbaiki kesalahan kesalahan tersebut,” jelasnya. Sementara itu anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta Hardiyanto Kenneth mengatakan, cacar monyet telah menunjukkan situasi darurat kesehatan publik yang harus menjadi perhatian bagi Dinkes DKI. Karena itu, Dinkes harus segera melakukan penelusuran kontak pasien jika ada yang terjangkit.
Meski demikian, Kent mengimbau kepada masyarakat khususnya wilayah DKI Jakarta tidak perlu panik terhadap kasus cacar monyet. Namun mereka perlu diwaspadai dengan melakukan beberapa cara mencegah sakit dan kematian, dengan cara menjaga kebersihan diri dengan rajin memakai masker jika merasa badan tidak sehat, dan rajin mencuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun. Warga juga diminta mengikuti imbauan dari Kemenkes RI, untuk hindari kontak fisik dengan orang yang sedang sakit demam, bergejala kemerahan, jerawat, luka, lenting isi air di kulitnya.
Pasangan suami istri juga harus berhubungan seksual yang aman, bersih, sehat dengan menggunakan kondom. “Jangan berhubungan seksual jika pasangan sakit apalagi ada luka pada area kemaluan atau sedang mengalami infeksi menular seksual lainnya,” beber Ketua IKAL PPRA LXII Lemhannas RI ini. Kent meminta masyarakat mengalami gejala atau tanda cacar monyet, seperti sakit kepala, demam, nyeri otot, sakit punggung, tubuh lemah, agar segera ke dokter atau rumah sakit terdekat.
Hal itu untuk mencegah agar tidak terjadi hal hal yang tidak diinginkan, karena di Afrika, cacar monyet telah terbukti mengakibatkan kematian pada 1 dari 10 orang yang terinfeksi penyakit tersebut. “Kita tetap perlu waspada, berhati hati, dan menjaga kebersihan. Jika mendapati gejala dan tanda seperti cacar monyet diharapkan untuk dapat segera melapor ke fasilitas pelayanan Kesehatan agar dapat segera tertangani,” pungkasnya. Artikel ini merupakan bagian dari
KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.