Deteksi Dini Kanker Prostat Masih Rendah, Kenali Gejalanya Lebih Awal untuk Memudahkan Penyembuhan

Pasien kanker prostat lebih sering datang pada stadium lanjut. Sedikit sekali yang melakukan deteksi dini kanker prostat. Hal ini diungkapkan dokter spesialis urologi RS Pondok Indah – Pondok Indah, dr. Hilman Hadiansyah, Sp. U di Jakarta, Selasa (19/12/2023). "Persentase deteksi sangat dini di Jakarta kecil. Menurut penelitian yang dilakukan di Jakarta, persentase deteksi kanker prostat hanya sebesar 3,9 persen," ungkapnya pada media briefing di Jakarta, Selasa (19/12/2023).

Padahal, jika pasien datang lebih awal, kanker belum menyebar dan mengenai organ lain. Pengobatan pun tidak seberat pasien yang datang lebih awal. Jika penyebaran kanker masih di daerah lokal atau prostat, maka penanganan bisa dilakukan dengan pembedahan. Lantas bagaimana cara mengenali gejala kanker prostat lebih awal?

IDF Bagikan Rekaman saat Saudara Yahya Sinwar Lakukan Tur Terowongan Hamas Halaman 3 Berita Viral Aksi Tawuran Kelompok Remaja Pakai Sajam Di Kampung Serengseng Sukatani Bekasi Pos kupang.com Terobos Jalan Baru Dicor, Pengemudi Alphard Malah Marah marah Minta Ganti Rugi, Endingnya Apes Serambinews.com

Ini Tanda tanda Ginjal Bermasalah, Jangan Abaikan jika Tidak Ingin Gagal Ginjal Wartakotalive.com Tavares dan Yuran Dilarikan ke Bandara 1 Jam 15 Menit Halaman 4 Tahun Terima Gaji di Bawah UMK, Belasan Eks Pegawai RSI Banjarmasin Mengadu ke Disnakertrans Banjarmasinpost.co.id

Yeremia Rambitan Trending Twitter, Salam Perpisahan Haru Lepas Pramudya Kusumawardana Halaman 4 Menurut dr Hilman, sangat sulit melihat kanker prostat dari gejala kasat mata. Karena, gejala yang timbul akibat kanker prostat ternyata hampir serupa dengan gangguan lain.

"Sangat sulit, berdasarkan gejala karena gejala mirip. Tapi ada satu gejala dapat memberikan lampu merah jangan jangan kanker prostat," ungkapnya pada media briefing di Jakarta, Selasa (19/12/2023). Tanda yang bisa dijadikan sebagai lampu merah adalah sakit pinggang. Namun, sakit pinggang sudah termasuk terlambat. Kanker sudah terlanjur menyebar ke tempat lain.

Apalagi jika diikuti gejala seperti badan semakin kurus, dengkul terasa sakit, begitu juga saat buang air kecil. Oleh karena itu, tidak perlu menunggu waktu lama, dokter menganjurkan masyarakat untuk segera ke rumah sakit jika sudah muncul Lower Urinary Tract Symptoms (LUTS). LUTS adalah gejala saluran kencing yang menyebabkan overaktivitas kantung kencing (frekuensi, urgensi, dan nokturia) akibat suatu keadaan/penyakit yang jadi pemicu.

LUTS sendiri terbagi tiga bagian. Pertama, gejala penyimpanan. Pada bagian ini, biasanya ditandai dengan pasien lebih sering buat air kecil (BAK) Sulit menahan buang BAK, sering terbangun di malam hari karena ingin BAK hingga keluar urin tidak sadar atau disengaja.

Kedua, gejala pengosongan. Ditandai dengan pancaran BAK lemah, buang air kecil harus mengeden, saat buang air kecil terputus, berhenti kemudian muncul lagi. "Masih ada rasa tidak tuntas saat BAK, saat buang air kecil pasien menunggu beberapa detik baru air urin keluar. Tidak langsung mengeluarkan pipis tapi menunggu dulu," jelas dr Hilman. Lalu ketiga, gejala pasca BAK, pipis masih menetes usai BAK.

Walau tidak semua tanda LUTS tidak mengarah pada kanker prostat, ada baiknya tetap lakukan pemeriksaan secara medis. "Ada gejala LUTS silakan datang ke dokter. Kalau baru gejala lust bisa deteksi lebih dini sebelum kanker menyebar," pungkasnya. Artikel ini merupakan bagian dari

KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.

Related Posts

Deteksi Dini Kanker Prostat Masih Rendah, Kenali Gejalanya Lebih Awal untuk Memudahkan Penyembuhan

Pasien kanker prostat lebih sering datang pada stadium lanjut. Sedikit sekali yang melakukan deteksi dini kanker prostat. Hal ini diungkapkan dokter spesialis urologi RS Pondok Indah –…

BKKBN Bersama Mitra Program PASTI Berkolaborasi Turunkan Angka Stunting

Penanganan anak stunting menjadi program prioritas pemerintah saat ini. Karenanya, keberadaan program Partnership to Accelerate Stunting Reduction in Indonesia (PASTI) pun diharapkan dapat menurunkan angka stunting secara…

Minat Literasi Anak Indonesia Rendah, Ternyata Ini Penyebabnya 

Minat literasi masyarakat Indonesia masih sangat rendah. Bahkan menurut United Nations International Children's Emergency Fund (UNICEF), hanya ada 1 dari 1000 anak Indonesia aktif membaca. Hal ini…

Punya Fisik Bugar, Kenapa Atlet Masih Rentan Alami Serangan Jantung? Begini Penjelasan Dokter

Banyak yang berpikir jika olahragawan atau atlet punya fisik yang bugar, tentu akan selalu sehat dan terhindar dari penyakit. Namun tidak jarang ada pemberitaan yang menyatakan seorang…

Kutu Busuk Bisa Kebal Terhadap Pestisida, Pakar Sampaikan Faktor Penyebabnya

Setelah mewabah di negara Perancis, saat ini kutu busuk mulai ditemukan di Singapura. Hewan dengan nama latin Cimex Lectularius ini diketahui gemar berada di tempat lembab dan…

Temulawak Ditetapkan Sebagai Tanaman Obat Tradisional Unggulan, Bisa untuk Cegah Stunting

Tanaman asli Indonesia, Temulawak, ditetapkan sebagai tanaman obat tradisional unggulan. Penetapan tersebut disampaikan saat pameran alat kesehatan dan farmasi dalam rangka Hari Kesehatan Nasional ke 59 di…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *