Tips Mencegah Gangguan Kesehatan Seperti Kolesterol dan Tekanan Darah karena Konsumsi Daging

Sebentar lagi umat Islam di seluruh dunia akan merayakan Iduladha. Momen ini menjadi ajang kumpul bersama keluarga disertai beragam hidangan olahan daging yang menggugah selera. Namun, hati hati bisa mengalami gangguan kesehatan seperti kolesterol dan tekanan darah naik atau sakit maag kambuh.

Lalu, bagaimana cara bisa tetap menikmati daging tanpa menimbulkan masalah kesehatan? "Dari Iduladha sebelumnya, di platform Good Doctor memang terjadi peningkatan tren telekonsultasi orang dengan gangguan kolesterol di samping penyakit maag yang sampai tiga bulan terakhir masih menjadi tren," kata Chief Medical Officer PT Good Doctor Technology Indonesia, dr. Adhiatma Gunawan dalam siaran persnya yang diterima, Minggu (25/6/2023). Selama perayaan Iduladha, makanan olahan daging kambing menjadi salah satu favorit.

Daging kambing memiliki kalori, lemak, dan kolesterol total yang cukup rendah dibandingkan daging sapi dan ayam. "Ayo Kapan Menyusul" Anne Ratna Mustika Semringah Jawab Ucapan Dedi Mulyadi, Doakan Sang Mantan Halaman 4 BREAKING NEWS : Bak Dump Truk Nyangkut di Tiang LRT, Sopir tak Sadar Mesin Hidrolik Jalan

Nasib Icang Aliudin Camat Parungpanjang Dicopot dari Jabatannya, Bupati Bogor Ungkap Penyebabnya Kecelakaan Hari Ini di Palembang, Bak Truk Tersangkut Hantam Stasiun LRT, Sopir Tak Sadar Israel Dinyatakan Kalah Perang Lawan Hamas di Gaza, IDF Tarik Sejumlah Batalyon dari Lokasi Tempur Halaman 4

Laju Truk Boks Bermuatan Rokok Oleng Hantam Pohon di Bangkalan, Sopir Patah Tulang Kaki Tips Mencegah Gangguan Kesehatan Seperti Kolesterol dan Tekanan Darah karena Konsumsi Daging Dampak Boikot Produk Pro Israel, CEO Starbucks Minta Masyarakat Berhenti Demo Kedai Kopinya Halaman all

Dalam porsi 3 ons daging kambing terkandung 122 kalori dan 3,2 mg zat besi sedangkan dalam daging sapi terkandung 179 kalori dan 2,9 mg zat besi, serta dalam daging ayam terkandung 162 kalori dan 1,5 mg zat besi. Protein dalam daging kambing juga besar. Porsi 3 ons daging kambing dapat memenuhi 46 persen dari nilai protein harian kebanyakan orang. Daging kambing juga aman dari sisi lemak jenuh dan kolesterol.

Per porsi daging kambing mengandung 0,79 gram lemak jenuh yang aman untuk jantung dan 63,8 mg kolesterol. Meski daging kambing terbilang aman untuk dikonsumsi, perlu diperhatikan cara mengolah dan menyantapnya untuk menghindari bahaya kesehatan yang mungkin terjadi. Daging kambing pada umumnya diolah menjadi sup, sate, dan gulai. Dari ketiga jenis hidangan itu, daging kambing paling aman diolah menjadi sup karena dalam 1 mangkuk lengkap dengan daun bawang, seledri, dan tomat hanya memiliki 68 kkal sedangkan dalam satu tusuk sate kambing terkandung kalori sebanyak 32 kkal dan dalam 100 gram daging kambing yang dijadikan gulai terdapat kalori sebanyak 125 kkal.

Padahal asupan kalori harian yang disarankan adalah 2.000 kalori untuk wanita dan 2.500 untuk pria. Berikut tips cara mengolah daging kambing agar lebih sehat untuk dimakan. 1. Hindari menambahkan santan kental ke dalam olahan daging kambing karena dapat memicu naiknya tekanan darah.

2. Hindari menggoreng daging kambing karena dapat menambah kalori dan lemak pada daging kambing. Makan makanan yang digoreng dan berlemak mempunyai kemungkinan lebih besar menjadi penyebab asam lambung naik. 3. Kombinasikan olahan daging kambing dengan sayuran seperti tomat, bayam, dan sayuran hijau lainnya serta tambahkan rempah rempah seperti bawang putih.

Kandungan serat di dalam sayuran bisa memperlancar pencernaan dan mengurangi penyerapan kolesterol. Sementara bawang putih bisa menurunkan LDL (low density lipoprotein/kolesterol jahat) dan trigliserida hingga 20 mg/dL. 4. Pilih bagian daging tanpa lemak seperti bagian tenderloin atau daging has tanpa lemak yang lebih cepat empuk saat dimasak.

5. Siapkan minuman dan buah buahan yang membantu menurunkan kolesterol. Misalnya, teh hijau yang kaya katekin (antioksidan flavonoid) dan buah apel. Serta delima cukup ampuh untuk membantu penurunan penyerapan kolesterol dalam darah.

Ancaman lain hidangan olahan kambing adalah pemakaian garam, penyedap rasa, dan kecap yang berlebihan. Ketiganya mengandung natrium. Dikutip dari website Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan, peningkatan jumlah natrium dalam sel akan mengganggu keseimbangan cairan.

Kondisi ini akan meningkatnya tekanan darah. Beberapa tips berikut juga perlu dilakukan untuk menjaga kesehatan selama Iduladha. Mengabaikan sarapan karena berpikir nanti akan makan enak dan banyak merupakan sebuah kesalahan.

Dilansir dari eat this, not that, tidak sarapan justru akan meningkatkan nafsu makan sehingga makan menjadi tidak terkendali. Saat makan daging karena daging rendah serat dan hindari minuman bersoda. Konsumsi sugar sweetened beverage (SSB) SSB selama makan juga menekan kerja metabolisme tubuh serta meningkatkan keinginan mengonsumsi makanan gurih dan asin.

Karena makan berlebihan tanpa jeda hanya akan membuat perut kembung dan memicu masalah di lambung. Hindari pula makanan pedas karena dapat memicu asam lambung. Setelah makan banyak daging daripada hari biasanya, jangan lupa untuk melakukan olahraga ringan di sore hari untuk mencegah peningkatan berat badan.

Setidaknya, luangkan waktu 10 menit untuk olahraga ringan atau berjalan jalan santai sebelum tidur. Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.

Related Posts

PAFI, Persyaratan Rekomendasi Perpanjangan STRTTK

  Surat Tanda Registrasi Tenaga Teknis Kefarmasian (STRTTK) merupakan dokumen penting yang wajib dimiliki oleh setiap Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK) untuk dapat berpraktik secara legal. STRTTK memiliki…

Deteksi Dini Kanker Prostat Masih Rendah, Kenali Gejalanya Lebih Awal untuk Memudahkan Penyembuhan

Pasien kanker prostat lebih sering datang pada stadium lanjut. Sedikit sekali yang melakukan deteksi dini kanker prostat. Hal ini diungkapkan dokter spesialis urologi RS Pondok Indah –…

Deteksi Dini Kanker Prostat Masih Rendah, Kenali Gejalanya Lebih Awal untuk Memudahkan Penyembuhan

Pasien kanker prostat lebih sering datang pada stadium lanjut. Sedikit sekali yang melakukan deteksi dini kanker prostat. Hal ini diungkapkan dokter spesialis urologi RS Pondok Indah –…

BKKBN Bersama Mitra Program PASTI Berkolaborasi Turunkan Angka Stunting

Penanganan anak stunting menjadi program prioritas pemerintah saat ini. Karenanya, keberadaan program Partnership to Accelerate Stunting Reduction in Indonesia (PASTI) pun diharapkan dapat menurunkan angka stunting secara…

Minat Literasi Anak Indonesia Rendah, Ternyata Ini Penyebabnya 

Minat literasi masyarakat Indonesia masih sangat rendah. Bahkan menurut United Nations International Children's Emergency Fund (UNICEF), hanya ada 1 dari 1000 anak Indonesia aktif membaca. Hal ini…

Punya Fisik Bugar, Kenapa Atlet Masih Rentan Alami Serangan Jantung? Begini Penjelasan Dokter

Banyak yang berpikir jika olahragawan atau atlet punya fisik yang bugar, tentu akan selalu sehat dan terhindar dari penyakit. Namun tidak jarang ada pemberitaan yang menyatakan seorang…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *