Menteri Kelautan dan Perikanan (Menteri KP) Sakti Wahyu Trenggono mengungkapkan, di bawah perairan Indonesia terdapat sumber daya laut yang belum tersentuh. Menurut Menteri Trenggono, nilai ekonomi harta karun tersebut cukup tinggi. Adapun harta karun yang dimaksud merupakan jenis jenis ikan yang hidup dikedalaman 1.000 meter.
Jika ikan ini diolah, disebut sebut dapat menjadi bahan baku industri farmasi. Salah satu investor dari Norwegia diketahui sangat berminat untuk mengembangkan bisnis tersebut. "Datang investor dari Norway, datang ke saya dia bilang hasil risetnya Jepang di bawah 1.000 meter bawah laut banyak sekali ikan yang punya potensi untuk kepentingan farmasi," ungkap Trenggono dalam rapat kerja bersama Komisi IV DPR RI, Senin (14/11/2023).
Pemkab dan KIP Pidie Akhirnya Teken Dana Hibah Pilkada 2024 Menteri Trenggono Sebut di Bawah Laut Indonesia Ada Harta Karun, Nilai Ekonominya Cukup Tinggi Gaza Jadi 'Neraka' Bagi Tentara Israel, Jumlah Personel IDF yang Tewas Terus Bertambah
Menolak Rohingya Bisa Dihukum Pidana, Ketua YARA: Bisa Dihukum Kurungan Paling Lama 3 Bulan Nasib RS Indonesia di Gaza: Dituding Markas Hamas, Kini Jadi Markas Tentara Israel Dampak Boikot Produk Pro Israel, CEO Starbucks Minta Masyarakat Berhenti Demo Kedai Kopinya Halaman all
Lokasi harta karun yang dimaksud berada di Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) 572 dan 573. Yakni merupakan perairan berada di Samudera Hindia. Pemanfaatan potensi di WPP 572 dan 573 sejauh ini baru sebatas kelompok ikan pelagis seperti cakalang, tuna mata besar, kembung, dan tongkol. Untuk menggali potensi tersebut, Menteri Trenggono optimis hal ini dapat terealisasi setelah terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) No.11/2023 tentang Penangkapan Ikan Terukur.
Ia belum dapat membeberkan nama jenis ikan yang dimaksud. Namun, potensi atau nilai keekonomiannya cukup besar. "Kita kerjasama dengan yang ahli, salah satunya ada investor dari Norwegia yang sangat interesting melakukan itu di wilayah itu," papar Trenggono. "Angka pastinya belom tau ya, konon sangat besar," pungkasnya.