Agar Tidak Kelebihan Berat Badan Seperti Fajri, Ini Cara Cegah Obesitas pada Anak dan Orang Dewasa

Kasus obesitas saat ini banyak menimpa anak muda menjelang dewasa alias tidak hanya didominasi orang dewasa saja. Kondisi ini pula yang terjadi pada Muhammad Fajri (27), warga asal kota Tangerang, Banten yang memiliki bobot tubuh mencapai nyaris 300 kilogram (kg). Karena mengalami obesitas, Muhammad Fajri kini tengah menjalani pemeriksaan menyeluruh di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.

Bagaimana cara mencegah obesitas pada anak dan dewasa? Obesitas merupakan masalah kesehatan umum yang didefinisikan sebagai orang yang memiliki persentase lemak tubuh yang tinggi. Indeks massa tubuh (BMI) 30 atau lebih tinggi merupakan indikator obesitas.

Sebenarnya ada banyak cara mencegah obesitas, baik pada anak anak maupun orang dewasa. SOSOK Anggota TNI Serka Daniel, Ajudan Bupati Kutai Barat Aniaya Supir Truk CPO, Kini Dinonaktifkan Halaman 4 Makna dan Lirik Lagu Kamu Pemain Aku Pelatih 'Semalam Kau Masih Chatting Denganku' Viral di TikTok

Begini Cara Mudah Tarik Tunai Saldo BSI Tanpa Kartu di Alfamidi Begini Cara Menabung Emas di Pegadaian, Segini Biaya dan Syaratnya Ciri ciri WhatsApp Disadap Jarak Jauh, Tak Perlu Khawatir Ini Cara Mengatasinya

Dampak Boikot Produk Pro Israel, CEO Starbucks Minta Masyarakat Berhenti Demo Kedai Kopinya Halaman all Pencegahan obesitas untuk anak anak: Dikutip dari Healthline, Rabu (14/6/2023), pencegahan obesitas dimulai sejak usia muda, penting untuk membantu generasi muda untuk mempertahankan berat badan yang sehat tanpa berfokus pada timbangan.

Ands bisa memberikan makanan dengan ukuran porsi yang sesuai untuk anak anak yang sedang dalam masa pertumbuhan. American Academy of Pediatrics menjelaskan, balita tidak membutuhkan makanan dalam jumlah besar. Dari usia 1 hingga 3 tahun, setiap inci tinggi badan harus setara dengan sekitar 40 kalori asupan makanan.

Ajak anak anda untuk membangun 'hubungan yang baik' sejak dini dengan makanan sehat Anda bisa mengajak anak Anda untuk mencoba berbagai buah, sayuran dan protein yang berbeda sejak usia dini. Seiring bertambahnya usia, mereka mungkin lebih cenderung memasukkan makanan sehat ini ke dalam menu makanan mereka sendiri.

Biasakan mengkonsumsi makanan sehat dalam keluarga Mengubah kebiasaan makan sekeluarga memungkinkan anak untuk merasakan pola makan yang sehat sejak dini. Ini akan memudahkan mereka untuk terus mengikuti kebiasaan makan yang baik saat mereka tumbuh dewasa.

Ajarkan anak makan secara perlahan dan hanya saat merasa lapar Mengkonsumsi makanan secara berlebihan saat tidak dalam kondisi lapar dapat membuat tubuh kelebihan bahan bakar, makanan ini akhirnya disimpan sebagai lemak tubuh dan dapat menyebabkan obesitas. Ajarkan anak anda untuk makan hanya saat mereka merasa lapar dan mengunyah lebih lambat untuk pencernaan yang lebih baik.

Batasi makanan tidak sehat dalam keluarga Jika anda membawa makanan yang tidak sehat dalam keluarga, kemungkinan besar anak anda pun akan ikut mengkonsumsinya. Cobalah untuk mengisi lemari es dan dapur dengan makanan sehat, sebagai gantinya biarkan camilan yang kurang sehat disajikan hanya sesekali sebagai 'suguhan' yang langka.

Menggabungkan aktivitas fisik yang menyenangkan dan mengasyikkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan agar anak anak dan remaja mendapatkan setidaknya 60 menit aktivitas fisik setiap hari. Aktivitas fisik yang menyenangkan yang bisa dipilih meliputi permainan, olahraga, kelas olahraga atau bahkan kegiatan di luar ruangan.

Batasi waktu layar anak anda Lebih banyak waktu yang dihabiskan untuk duduk di depan layar mengindikasikan bahwa anak hanya memiliki waktu lebih sedikit untuk melakukan aktivitas fisik dan tidur yang nyenyak. Nah, karena olahraga dan tidur memiliki peran dalam mendukung berat badan yang sehat, penting untuk mendorong anak rutim menjalani aktivitas tersebut.

Anda bisa membatasi waktu penggunaan komputer atau televisi (TV). Pastikan keluarga cukup tidur Penelitian menunjukkan bahwa anak anak dan orang dewasa yang tidak cukup tidur mungkin akan menambah berat badan.

Kebiasaan tidur sehat yang direkomendasikan National Sleep Foundation meliputi jadwal tidur, ritual sebelum tidur serta bantal dan kasur yang nyaman. Ketahui apa yang dikonsumsi anak anda di luar rumah Baik di sekolah, bersama teman atau saat anak sedang diasuh, mendorong mereka memiliki banyak kesempatan untuk mengkonsumsi makanan tidak sehat di luar rumah.

Lalu bagaimana pencegahan obesitas pada orang dewasa? Tips pencegahan obesitas umumnya sama seperti cara untuk menurunkan atau mempertahankan berat badan yang sehat. Intinya adalah mengkonsumsi makanan yang sehat dan melakukan lebih banyak aktivitas fisik dapat membantu mencegah obesitas.

Konsumsi lebih sedikit lemak 'jahat' dan lebih banyak lemak 'baik' Sebuah Studi yang dilakukan pada 2017 yang diterbitkan dalam Jurnal Nutrisi menunjukkan bahwa asupan lemak makanan sehat seperti lemak tak jenuh ganda, dapat meningkatkan kadar kolesterol dan mengurangi risiko obesitas. Kurangi konsumsi makanan olahan dan mengandung gula

Menurut Studi yang dilakukan pada 2016 dan diterbitkan dalam The American Journal of Clinical Nutrition, konsumsi makanan olahan dan ultra olahan dikaitkan dengan risiko obesitas yang lebih tinggi. Karena banyak makanan olahan tinggi lemak, garam dan gula yang bisa mendorong konsumsi makanan secara berlebihan. Konsumsi lebih banyak porsi sayuran dan buah buahan

Rekomendasi asupan buah dan sayur harian adalah lima hingga sembilan porsi per hari untuk orang dewasa. Mengisi piring anda dengan sayuran dan buah dapat membantu menjaga kalori tetap masuk akal dan mengurangi risiko konsumsi makanan berlebihan. Konsumsi banyak serat makanan

Banyak studi yang menunjukkan bahwa serat makanan berperan dalam pemeliharaan berat badan. Sebuah uji coba yang dilakukan pada 2012 menemukan bahwa orang yang mengkonsumsi suplemen serat kompleks tiga kali sehari selama 12 minggu kehilangan hingga 5 persen dari berat badannya. Fokus pada makan makanan indeks glikemik (GI) rendah

Indeks glikemik (GI) adalah skala yang digunakan untuk mengukur seberapa cepat suatu makanan dapat meningkatkan gula darah anda. Berfokus pada makanan GI rendah dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil. Sedangkan menjaga kadar glukosa darah tetap stabil tentu dapat membantu manajemen berat badan.

Libatkan keluarga dalam perjalanan anda menjaga berat badan Dukungan sosial tidak hanya untuk anak anak dan remaja saja, karena ini penting juga bagi orang dewasa. Aktivitas apapun termasuk memasak bersama keluarga atau berjalan jalan bersama teman dapat membantu mendorong terbentuknya gaya hidup sehat.

Lakukan aktivitas aerobik secara teratur Memasukkan aktivitas fisik secara teratur ke dalam jadwal kegiatan anda penting untuk mempertahankan atau menurunkan berat badan. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS) merekomendasikan 150 menit aktivitas aerobik sedang atau 75 menit aktivitas aerobik berat per minggu.

Menggabungkan rejimen latihan beban Latihan beban sama pentingnya dengan pemeliharaan berat badan seperti aktivitas aerobik. Selain aktivitas aerobik mingguan, WHO merekomendasikan latihan beban yang melibatkan semua otot utama anda setidaknya dua kali seminggu.

Fokus pada pengurangan stres sehari hari Stres dapat memiliki banyak efek pada tubuh dan pikiran, sebuah studi yang dilakukan pada 2012 menunjukkan bahwa stres dapat memicu respons otak yang mengubah pola makan dan menyebabkan keinginan untuk mengkonsumsi makanan berkalori tinggi. Mengkonsumsi terlalu banyak makanan berkalori tinggi dapat berkontribusi pada perkembangan obesitas.

Pelajari cara membuat anggaran untuk makanan sehat Jauh lebih mudah untuk berbelanja makanan sehat jika anda memiliki perencanaan. Membuat anggaran dan daftar makanan untuk perjalanan belanja anda dapat membantu menghindari godaan untuk mengkonsumsi makanan yang tidak sehat.

Selain itu, menyiapkan makanan dapat memungkinkan anda untuk memiliki makanan sehat siap saji. Mengapa pencegahan itu penting? Mencegah obesitas memainkan peranan penting dalam kesehatan yang lebih baik, karena obesitas dikaitkan dengan daftar panjang kondisi kesehatan kronis.

Kondisi tersebut meliputi: Sindrom metabolik diabetes tipe 2 tekanan darah tinggi trigliserida tinggi dan kolesterol 'baik' rendah penyakit jantung stroke penyakit kandung empedu masalah kesehatan seksual osteoartritis kondisi kesehatan jiwa Dengan berfokus pada pencegahan obesitas dan perubahan gaya hidup, perkembangan penyakit ini tentu dapat diperlambat atau bahkan dicegah.

Sebuah tinjauan yang dilakukan pada 2008 di International Journal of Obesity mengamati 19 studi berbasis sekolah yang berbeda untuk menentukan metode apa yang efektif untuk manajemen obesitas. Para peneliti menemukan bahwa perubahan pola makan dan pengurangan waktu menonton televisi menghasilkan penurunan berat badan yang signifikan. Mereka juga menemukan bahwa dukungan keluarga membantu mendorong penurunan berat badan pada anak anak.

Sementara itu, mencegah obesitas pada orang dewasa melibatkan aktivitas fisik secara teratur, penurunan asupan lemak jenuh, penurunan konsumsi gula, serta peningkatan konsumsi buah dan sayur. Selain itu, keterlibatan keluarga dan profesional perawatan kesehatan dapat membantu mempertahankan berat badan yang sehat. Jika anda tertarik dengan pendekatan diet yang lebih disesuaikan, anda bisa melakukan konsultasi dengan Ahli diet atau Ahli gizi.

Selain itu, anda juga bisa menjadwalkan pertemuan dengan pelatih pribadi atau instruktur kebugaran yang dapat membantu menemukan aktivitas fisik yang paling sesuai untuk tubuh anda. Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.

Related Posts

Deteksi Dini Kanker Prostat Masih Rendah, Kenali Gejalanya Lebih Awal untuk Memudahkan Penyembuhan

Pasien kanker prostat lebih sering datang pada stadium lanjut. Sedikit sekali yang melakukan deteksi dini kanker prostat. Hal ini diungkapkan dokter spesialis urologi RS Pondok Indah –…

Deteksi Dini Kanker Prostat Masih Rendah, Kenali Gejalanya Lebih Awal untuk Memudahkan Penyembuhan

Pasien kanker prostat lebih sering datang pada stadium lanjut. Sedikit sekali yang melakukan deteksi dini kanker prostat. Hal ini diungkapkan dokter spesialis urologi RS Pondok Indah –…

BKKBN Bersama Mitra Program PASTI Berkolaborasi Turunkan Angka Stunting

Penanganan anak stunting menjadi program prioritas pemerintah saat ini. Karenanya, keberadaan program Partnership to Accelerate Stunting Reduction in Indonesia (PASTI) pun diharapkan dapat menurunkan angka stunting secara…

Minat Literasi Anak Indonesia Rendah, Ternyata Ini Penyebabnya 

Minat literasi masyarakat Indonesia masih sangat rendah. Bahkan menurut United Nations International Children's Emergency Fund (UNICEF), hanya ada 1 dari 1000 anak Indonesia aktif membaca. Hal ini…

Punya Fisik Bugar, Kenapa Atlet Masih Rentan Alami Serangan Jantung? Begini Penjelasan Dokter

Banyak yang berpikir jika olahragawan atau atlet punya fisik yang bugar, tentu akan selalu sehat dan terhindar dari penyakit. Namun tidak jarang ada pemberitaan yang menyatakan seorang…

Kutu Busuk Bisa Kebal Terhadap Pestisida, Pakar Sampaikan Faktor Penyebabnya

Setelah mewabah di negara Perancis, saat ini kutu busuk mulai ditemukan di Singapura. Hewan dengan nama latin Cimex Lectularius ini diketahui gemar berada di tempat lembab dan…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *